Berapa Kerugian Liverpool Akibat Tidak Mengikuti Liga Champions?

Liverpool akan menderita kerugian yang signifikan setelah finis di peringkat kelima Liga Inggris 2022/23 dan hanya akan mengikuti Liga Europa pada musim berikutnya.
Kerugian bagi Liverpool setelah gagal kembali ke Liga Champions akibat finis di peringkat kelima Liga Inggris
Kerugian bagi Liverpool setelah gagal kembali ke Liga Champions akibat finis di peringkat kelima Liga Inggris / Jan Kruger, Andrew Powell/Liverpool FC, Craig Mercer/MB Media, Stefan Brauer/DeFodi Images via Getty Images
facebooktwitterreddit

“Siapa yang peduli?” adalah ucapan Jurgen Klopp setelah timnya tidak dapat kembali mengikuti Liga Champions pada musim 2023/24.

Ketika mendapat pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi kepada Liverpool saat mengikuti Liga Europa ketimbang Liga Champions, Klopp menegaskan hanya jadwal pertandingan yang akan mengalami perubahan.

Sayangnya, pandangan tersebut tidak dimiliki oleh manajemen Liverpool – terutama dari segi keuangan – itu juga disorot oleh Klopp. Manajer asal Jerman itu mengatakan secara keseluruhan ia dapat merasa puas dengan akhir musim timnya, tetapi tidak dari segi keuangan.

Tetapi seberapa besar kerugian yang harus diderita Liverpool setelah finis di peringkat kelima Liga Inggris dan mengikuti Liga Europa ketimbang Liga Champions? Berikut adalah segala hal yang patut Anda ketahui mengenai situasi finansial di Liverpool akibat kejadian ini.


Berapa pendapatan yang akan diperoleh Liverpool setelah finis di peringkat kelima Liga Inggris?

Kerugian pertama yang akan dirasakan oleh Liverpool adalah posisi mereka di klasemen akhir Liga Inggris musim 2022/23. Klub yang bermarkas di Anfield itu diperkirakan akan memperoleh 50,4 juta Paun setelah finis di peringkat kedua pada musim 2021/22. Finis di peringkat kelima akan membuat mereka memperoleh pendapatan sebesar 35,2 juta Paun.

Hal ini membuat mereka mendapat kerugian sebesar 15 juta Paun – sama dengan pendapatan yang mereka peroleh ketika menjual Takumi Minamino ke AS Monaco pada bursa transfer musim panas 2022.

Kerugian terbesar datang dari perbedaan pendapatan yang diperoleh dari UEFA (Asosiasi Sepak Bola UEFA).


Berapa pendapatan Liverpool dari Liga Champions musim 2022/23?

Liverpool mencatatkan performa terburuk mereka di Liga Champions sejak musim 2019/20 – dengan mencapai babak 16 besar – tetapi pada musim trersebut mereka menutupinya dengan meraih gelar juara Liga Inggris.

Walau kalah dengan agregat 2-6 dari Real Madrid, Liverpool tetap memperoleh 58,9 juta Paun dari pencapaian tersebut – berdasarkan informasi dari Daily Mirror. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan performa historis mereka selama sepuluh tahun berdasarkan koefisien yang digunakan oleh UEFA.

Klub yang menjadi juara Liga Europa diperkirakan memperoleh pendapatan sebesar 20 juta Paun. Apabila Liverpool sukses menjadi juara pada musim 2023/24, pendapatan yang diperoleh dari kompetisi itu akan tetap jauh lebih rendah dibandingkan dengan apa yang dapat diperoleh dari Liga Champions.


Perbandingan pendapatan Liga Champions dengan Liga Europa

Babak

Liga Champions

Liga Europa

Fase Grup

13,5 juta Paun

3,1 juta Paun

Juara Grup

2,4 juta Paun

313 ribu Paun

Babak 16 Besar

8,3 juta Paun

1,1 juta Paun

Perempat Final

9,2 juta Paun

1,6 juta Paun

Semifinal

10,9 juta Paun

2,5 juta Paun

Final

13,5 juta Paun

4,1 juta Paun

Juara

17,4 juta Paun

7,6 juta Paun


Apakah Liverpool akan kehilangan pemain akibat gagal mengikuti Liga Champions?

Klopp menegaskan bahwa ia siap melepas pemain yang memang ingin meninggalkan Liverpool akibat kegagalan tersebut. Manajer asal Jerman itu yakin bahwa keadaan itu tidak akan memberi perubahan bagi upaya timnya untuk mempertahankan pemain-pemain kunci.

Mohamed Salah mengundang sorotan ketika mengunggah pesan di media sosialnya dengan menyatakan kekecewaan akibat kegaglan tersebut. Tetapi Salah sudah memperpanjang kontraknya pada musim panas 2022 dengan durasi tiga tahun. Sementara itu, Liverpool memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dari Roberto Firmino, Alex Oxlade-Chamberlain, Naby Keita, dan James Milner.

Keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak keempat pemain itu tidak berkaitan dengan kegagalan tersebut. Liverpool memang ingin melakukan pembangunan ulang untuk skuad mereka, terutama di lini tengah.