Arsenal Dipandang Tidak Akan Finis di Posisi 4 Besar Liga Inggris
Oleh Dananjaya WP

Pertandingan pekan ke-37 Liga Inggris menjadi momen yang pahit bagi Arsenal. Kunjungan ke St. James’ Park pada Selasa (17/5) dini hari WIB berakhir dengan kekalahan 0-2. Gol bunuh diri Ben White pada awal babak kedua ditambah oleh Bruno Guimaraes jelang akhir pertandingan.
Kegagalan Arsenal meraih tiga poin dari laga ini dapat berakibat fatal. The Gunners terancam gagal finis di posisi empat (4) besar Liga Inggris. Arsenal memiliki 66 poin dari 37 pertandingan. Pesaing terdekat mereka, Tottenham Hotspur, unggul dua poin dengan jumlah laga yang sama.
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyampaikan kekhawatirannya terhadap Mikel Arteta dan Arsenal. Carragher menganggap Arsenal tidak akan finis di posisi empat besar pada akhir musim ini. Selain itu, terdapat potensi penurunan performa yang signifikan musim depan apabila The Gunners mengikuti ajang Liga Europa.
2 - Ben White is the first Arsenal player to score an own goal in the Premier League since Bernd Leno in April 2021 vs Everton, while he’s only the second Arsenal player to score an own goal vs Newcastle in the competition after Martin Keown in September 1994. Mistimed. pic.twitter.com/6nGfxYkIy0
— OptaJoe (@OptaJoe) May 16, 2022
“Saya rasa mereka menunjukkan performa yang mengecewakan. Saya sudah mendukung Mikel Arteta sejak awal, apa yang dibangunnya di dalam tim ini. Terdapat banyak pemain muda yang dapat didukung. Para suporter juga memiliki pandangan serupa. Tetapi laga ini seperti pertandingan final, berpartisipasi dalam ajang Liga Champions sangat penting.”
“Permasalahan ini tidak hanya dapat memberi konsekuensi pada akhir musim ini, tetapi juga musim depan. Berpartisipasi di Liga Europa dapat memberi kerugian bagi Mikel Arteta dan para pemainnya,” ucap Jamie Carragher kepada Sky Sports.
Partisipasi sebuah tim dalam ajang Liga Europa dipandang dapat memberi kerugian. Jadwal yang lebih padat – dari segi jarak per pertandingan – memberi beban yang signifikan bagi setiap pemain. Pandangan ini sering dibicarakan di Liga Inggris, tetapi tidak dengan frekuensi yang serupa dibandingkan dengan peserta dari kompetisi lainnya.