Antonio Conte Kembali Kritik Minimnya Dukungan dari Manajemen Inter

Antonio Conte / Inter
Antonio Conte / Inter / Emilio Andreoli/Getty Images
facebooktwitterreddit

Inter mendapatkan kemenangan 2-0 atas Atalanta di Gewiss Stadium pada Minggu (2/8) dini hari WIB dalam pertandingan penutup Serie A 2019/20. Gol-gol dari Danilo D'Ambrosio dan Ashley Young membuat Inter finis di peringkat kedua, dengan keunggulan empat poin atas lawan yang mereka kalahkan pada pertandingan ini.

Kemenangan ini juga membuat Romelu Lukaku dan rekan-rekannya mengakhiri kompetisi Serie A hanya dengan selisih satu poin dari Juventus yang menjadi juara. Meskipun gagal bersaing dengan Juve, Inter memiliki ambisi yang tinggi untuk mendapatkan gelar juara liga domestik untuk pertama kalinya sejak musim 2009/10.

Ambisi tinggi Nerazzurri terlihat ketika mereka mendatangkan Antonio Conte sebagai pelatih utama, yang diiringi dengan rekrutmen cukup banyak pemain baru pada bursa transfer musim panas 2019 dan musim dingin 2020. Walau demikian, Conte beberapa kali menyatakan komplain terkait minimnya dukungan yang diberikan kepadanya.

Conte tidak hanya beberapa kali menyatakan komplain terkait rekrutmen pemain, tetapi juga jadwal pertandingan yang padat dan juga kondisi skuatnya ketika terdapat beberapa pemain yang menderita cedera. Protes serupa juga kembali diucapkan oleh mantan pelatih utama Timnas Italia itu dalam wawancara setelah pertandingan kontra Atalanta.

"Saya tidak suka dengan orang-orang yang mendadak mengikuti histeria, dan terkait Inter terdapat banyak orang yang melakukannya musim ini. Kami seperti memakan kotoran dalam beberapa bulan dan tidak mendapatkan dukungan dari klub. Saya memiliki visi untuk tim ini, terkait apa yang perlu kami lakukan. Saya pernah melihat wawancara Luciano Spalletti pada 2017, tiga tahun kemudian tidak ada perubahan," ucap Antonio Conte dalam wawancara yang dikutip dari Football Italia.

Conte menegaskan bahwa apa yang dikatakannya tidak berkaitan dengan kondisi skuat atau bursa transfer, tetapi dukungan dari klub secara keseluruhan ketika timnya mendapatkan tekanan dari pihak eksternal. Mantan manajer Chelsea itu mengatakan bahwa pihak klub harus belajar dari kesalahan yang mereka lakukan untuk meningkatkan performa mereka dalam jangka pendek maupun jangka panjang.