OPINI: Andrea Pirlo Tunjukkan Potensi dan Permasalahan Juventus dalam Debut sebagai Pelatih Juventus
Oleh Dananjaya WP
Juventus mendapatkan kemenangan dengan skor 3-0 atas Sampdoria dalam pertandingan pembuka Serie A 2020/21. Laga di Allianz Stadium pada Senin (21/9) dini hari WIB dimenangkan tim tuan rumah melalui gol-gol dari Dejan Kulusevski, Cristiano Ronaldo, dan Lenoardo Bonucci. Laga ini juga menjadi debut bagi Andrea Pirlo sebagai pelatih utama.
Pirlo mendapatkan sorotan yang tinggi setelah menjalani laga kompetitif pertamanya sebagai pelatih utama. Mendapatkan kemenangan meyakinkan, terdapat beberapa hal yang dapat membuat suporter Juventus (maupun penonton netral) melihat adanya potensi termasuk permasalahan.
1. Debut Menjanjikan Dejan Kulusevski dan Weston McKennie
Dejan Kulusevski dan Weston McKennie menjadi tambahan yang menjanjikan dalam skuat Juve untuk musim 2020/21. Pada pertandingan kontra Il Samp, Kulusevski bermain di lini depan dalam formasi 3-5-2, memanfaatkan kecepatannya untuk membuka ruang pertahanan, dan bahkan dapat mencetak gol.
Pemain muda terbaik Serie A 2019/20 dapat menjadi opsi penting bagi Pirlo musim ini.
McKennie mendapatkan peran yang menarik dalam laga perdana setelah didatangkan dari Schalke 04. Pemain asal Amerika Serikat itu menjadi satu dari tiga pemain di lini tengah, dan berpindah ke sisi sayap kanan ketika terdapat periode transisi.
Karakteristik permainan McKennie denagn kapabilitas untuk menekan lawan dengan intensitas tinggi berpotensi menjadi aset yang berharga bagi segala pihak terkait.
2. Minimnya Opsi Ideal di Lini Depan
Andrea Pirlo sudah menyatakan keinginannya untuk mendapatkan penyerang baru secara publik. Pirlo memasang Dejan Kulusevski dan Cristiano Ronaldo sebagai penyerang dalam laga kontra Sampdoria.
Keduanya memang mendapatkan masing-masing satu gol, tetapi menggunakan keduanya sebagai pilihan utama di lini depan bukan situasi yang ideal, terutama sepanjang musim 2020/21.
Setelah membatalkan keputusan untuk mendatangkan Edin Dzeko dan Luis Suarez, Alvaro Morata menjadi sosok yang diharapkan oleh La Vecchia Signora. Menarik untuk menanti apakah Morata dapat meningkatkan performanya dengan tim yang sudah pernah dibelanya sebelumnya.
3. Transisi dan Alur Pergerakan Bola di Lini Tengah yang Lebih Cepat
Permasalahan utama yang dihadapi Maurizio Sarri pada musim 2019/20 adalah pergerakan bola di lini tengah yang disebut lambat, begitu pula pada periode transisi. Walau baru melalui satu laga, Andrea Pirlo nampak sudah memahami solusi yang dapat diterapkan terkait permasalahan ini.
Pirlo mampu memberi instruksi jelas kepada para pemainnya, tidak hanya mengenai alur permainan yang ingin diterapkan. Pemain-pemain Juve dapat menempatkan diri mereka di posisi yang memudahkan bola bergerak dengan lebih cepat, dan dengan kedisiplinan untuk menerapkan transisi yang efektif.
Apabila dapat mempertahankan ini, Pirlo dan Bianconeri dapat melalui perjalanan yang menyenangkan pada musim 2020/21.
4. Risiko Taktik Man-to-Man Marking
Sorotan terkait perbedaan antara taktik Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo langsung disampaikan oleh Leonardo Bonucci. Bonucci menyebut Pirlo menggunakan taktik yang lebih agresif, yaitu man-to-man marking. Pilihan taktik Pirlo dan komposisi skuatnya saat ini menarik untuk diamati.
Bonucci menganggap bahwa taktik ini memungkinkan Juve tampil lebih agresif. Setiap taktik memiliki risiko masing-masing. Kelemahan yang dapat dimanfaatkan lawan Juve adalah kecepatan dalam transisi, dan tekanan tinggi yang diterapkan dengan kedisiplinan yang setara.
5. Menanti Opsi Ideal untuk Menjalani Peran Pirlo
Andrea Pirlo menggunakan formasi 3-5-2, yang berubah menjadi formasi 3-2-5 dalam fase menyerang. Sistem yang digunakan oleh Pirlo tidak jauh berbeda dengan sistem yang membuatnya menjadi terkenal sebagai gelandang.
Pada pertandingan ini, Adrien Rabiot bertahan di belakang, sementara Aaron Ramsey dan Weston McKennie aktif maju ke depan untuk membantu lini depan menciptakan peluang dan membuka ruang.
Seleksi pemain yang dapat menjalani ‘peran Pirlo’ bagi sang pelatih adalah momen yang penting dalam awal karier kepelatihan Pirlo dengan Juve, dan salah satu faktor yang dapat menjadi penentu kesuksesan atau kegagalannya.