4 Alasan Mengapa Chelsea Dapat Aktif Beli Pemain di Tengah Pandemi Covid-19
Oleh Dananjaya WP
Chelsea menjadi salah satu klub besar Liga Inggris yang mendapatkan sorotan tinggi sepanjang berlangsungnya bursa transfer musim panas 2020. Klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu sudah mendatangkan Hakim Ziyech, Timo Werner, Ben Chilwell, Thiago Silva, Malang Sarr, Kai Havertz, dan Xavier Mbuyamba.
Lima dari tujuh pemain yang didatangkan akan langsung masuk dan bersaing di tim utama. The Blues juga dikabarkan masih memiliki keinginan untuk mendatangkan beberapa pemain lain. Langkah yang dilakukan Chelsea mendapatkan sorotan tinggi. Klub London Barat itu mendatangkan tujuh pemain baru dengan biaya yang dikabarkan mencapai 200 juta Pound.
Chelsea mampu mengeluarkan biaya yang tinggi meskipun terpengaruh pandemi Covid-19. Berikut adalah empat alasan mengapa mereka dapat melakukannya.
4. Strategi Penjualan Pemain
Chelsea memang dikenal sebagai klub yang aktif membeli pemain dengan nilai tinggi, tetapi mereka juga melepas pemain-pemain dengan harga yang membuat mereka menjaga kondisi keuangan. The Blues juga menggunakan model bisnis yang mengutamakan pengembangan pemain di tingkat akademi, yang kemudian dilepas dengan nilai yang memberi keuntungan signifikan.
Kebijakan yang diterapkan dalam sepuluh tahun terakhir memungkinkan Chelsea memiliki kondisi keuangan yang stabil, terutama dalam segi mempertahankan keberlangsungan sisi operasional meskipun terpengaruh pandemi Covid-19 dan kerugian dalam beberapa tahun terakhir.
3. Eden Hazard dan Alvaro Morata
Masih berkaitan dengan penjualan pemain, kepindahan Eden Hazard (ke Real Madrid) dan Alvaro Morata (ke Atletico Madrid) patut mendapatkan sorotan khusus. Eden Hazard dilepas dengan nilai transfer yang dapat mencapai 103 juta Pound, yang dikabarkan dapat meningkat menjadi 146 juta Pound. Nilai itu tinggi bagi pemain yang sudah ingin hengkang dan menyisakan satu tahun dalam kontraknya.
Sementara Alvaro Morata dilepas ke Atletico dengan nilai transfer yang dapat mencapai 50,4 juta Pound. Mendapatkan nilai penjualan yang tinggi dari pemain yang tidak dapat tampil maksimal menjadi gambaran dari efektivitas negosiasi yang dilakukan oleh Chelsea ketika menjual pemain.
2. Perubahan Peraturan FFP dari UEFA
Pandemi Covid-19 memberikan kerugian yang signifikan terhadap seluruh klub sepakbola di dunia, termasuk di Eropa. UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) memberikan kemudahan terkait penerapan peraturan FFP (Financial Fair Play).
Peraturan yang ada dilonggarkan dengan menganggap periode finansial 2020 dan 2021 sebagai dua periode keuangan yang berbeda, dalam kondisi normal, pengeluaran diperiksa oleh badan keuangan UEFA setiap tiga tahun. Pelonggaran peraturan yang ada ini membuat Chelsea memanfaatkan waktu yang tepat untuk aktif mendatangkan pemain-pemain baru.
1. Embargo Transfer
Masih ingat ketika Chelsea mendapatkan sanksi embargo transfer pada bursa transfer musim panas 2019? Embargo tersebut seharusnya juga berlangsung hingga musim dingin 2020, namun dikurangi setelah melalui proses banding. Walau menghambat rencana restrukturisasi tim, embargo itu memberi keuntungan saat ini.
Chelsea hanya mengeluarkan biaya untuk mendatangkan Mateo Kovacic dari Real Madrid (40,5 juta Pound) yang sudah disepakati sebelumnya sehingga tidak terpengaruh embargo. Kondisi ini membuat mereka memiliki dana yang memadai untuk melakukan aktivitas belanja dengan nilai tinggi.