A22 Sports Rilis Proposal Format Baru Liga Super Eropa Setelah Keputusan Pengadilan Uni Eropa

  • A22 Sports merilis format kompetisi baru untuk Liga Super Eropa.
  • Terdapat tiga tingkat berdasarkan pencapaian sebuah klub tanpa peserta permanen.
  • Kompetisi sepak bola wanita memiliki 32 peserta dengan dua tingkat.
A22 Sports merilis format baru Liga Super Eropa setelah mendapat keputusan menguntungkan dari Pengadilan Uni Eropa.
A22 Sports merilis format baru Liga Super Eropa setelah mendapat keputusan menguntungkan dari Pengadilan Uni Eropa. / Visionhaus/Getty Images
facebooktwitterreddit

A22 Sports – perusahaan yang mendukung kompetisi Liga Super Eropa – telah merilis proposal format baru untuk kompetisi sepak bola pria dan wanita yang mereka buat.

Proposal itu dirilis setelah Pengadilan Uni Eropa menyampaikan keputusan bahwa larangan dari FIFA (Asosiasi Sepak Bola Dunia) dan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) terhadap pemain dan klub untuk bergabung dengan kompetisi tandingan tidak sesuai dengan hukum persaingan ayng berlaku. Walau demikian, itu tidak berarti bahwa Liga Super Eropa langsung mendapat persetujuan untuk didirikan.

Proposal baru dari A22 Sports melibatkan 64 klub sepak bola pria yang tergabung dalam tiga tingkat kompetisi – Liga Bintang, Liga Emas, dan Liga Biru – dan ditentukan berdasarkan performa di dalam lapangan, ketimbang format sebelumnya yang memiliki peserta permanen.

Dua tingkat teratas akan meliputi 16 klub, dengan adanya 32 klub dalam tingkat terendah, dan dapat disaksikan melalui perangkat live streaming baru.

Sementara kompetisi sepak bola wanita melibatkan 32 klub dalam dua kompetisi, yang masing-masing diisi 16 klub.

Apa respon UEFA terkait keputusan Pengadilan Uni Eropa?

“UEFA telah melihat keputusan dari Pengadilan Uni Eropa terkait kasus Liga Super Eropa. Keputusan itu tidak berarti adanya dukungan atau validasi terhadap Liga Super Eropa ; ini hanya menegaskan kekurangan dalam peraturan persetujuan UEFA, aspek teknis yang sudah dipahami dan diperbaiki pada Juni 2022.”

“UEFA merasa yakin bahwa perubahan peraturan yang dilakukan, telah memenuhi regulasi Uni Eropa. UEFA tetap menegaskan komitmen terhadap piramida sepak bola yang didukung oleh suporter dan pemegang kepentingan akan dijaga dari ancaman kompetisi tandingan,” ucap pernyataan dari UEFA.

Apa respon dari Real Madrid dan Barcelona?

Real Madrid

“Real Madrid menyambut keputusan dari Pengadilan Uni Eropa, yang memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan prinsip, nilai, dan kebebasan. Dalam beberapa hari mendatang, kami akan menilai keputusan ini secara mendalam, tetapi saya ingin mengantisipasi dua kesimpulan dengan makna historis yang signifikan. Pertama adalah bahwa sepak bola Eropa tidak dapat menjadi bagian dari monopoli.”

“Kedua, klub-klub Eropa memegang kendali terhadap nasib mereka masing-masing. Sebagai klub, kami memiliki hak untuk mengajukan proposal dan memasarkan kompetisi Eropa sebagai upaya meningkatkan modernitas olahraga ini demi menarik minat suporter dari seluruh dunia. Singkat kata, kebebasan Eropa kembali berjaya begitu pula dengan sepak bola dan para peminatnya,” ucap Florentino Perez.

Barcelona

“Sebagai salah satu klub yang mendirikan Liga Super Eropa, FC Barcelona merasa bahwa keputusan ini membuka jalan terhadap kompetisi elit baru dalam sepak bola di Eropa dengan melawan monopoli di dalam dunia sepak bola, dan ingin memulai diskusi terkait masa depan sepak bola Eropa,” ucap pernyataan Barca.

Apa makna dari keputusan ini secara legal?

“Terkait keputusan mengenai regulasi FIFA, dan dari Pengadilan Uni Eropa, dapat dikatakan bahwa peraturan persaingan telah memberikan dampak negatif kepada FIFA (dan UEFA) jelang akhir 2023. Keputusan ini memberikan dampak signifikan terhadap supremasi yang diinginkan FIFA ketika membuat regulasi terkait olahraga mereka – esensinya adalah bahwa Pengadilan memutuskan mereka tidak dapat mencegah adanya liga yang dapat menjadi pesaing.”

“Tetapi ini tidak menjadi jaminan bahwa Liga Super Eropa dapat menjadi kenyataan. Namun ini juga berarti bahwa klub-kllub yang sebelumnya berminat untuk membuat kompetisi tandingan, mendapatkan kabar positif, tetapi hambatan dari segi logistik, praktis, dan legal masih perlu dilewati,” ucap Dan Chapman – pengacara olahraga dan partner di Leathes Prior – dalam wawancara kepada 90min UK.