Manchester United Umumkan Kerugian Pada Akhir Musim 2021/22
Oleh Dananjaya WP
Manchester United telah merilis informasi mengenai kondisi keuangan mereka. Manajemen dari klub yang bermarkas di Old Trafford itu memiliki kewajiban untuk merilis informasi tersebut setiap tiga bulan. Kewajiban ini terjadi mengingat mereka terdaftar di Bursa Saham New York (NYSE).
Kegagalan finis di posisi empat besar Liga Inggris memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, pergantian manajer mulai dari Ole Gunnar Solskjaer ke Ralf Rangnick, dan kemudian ke Erik ten Hag menjadi tanda dari periode turbulensi yang dirasakan oleh MU dalam sembilan tahun terakhir.
Berdasarkan pernyataan resmi klub, Manchester United mencatatkan kerugian sebesar 115.5 juta Paun pada akhir musim (periode keuangan) 2021/22. Kerugian ini mendapatkan peningkatan sebesar 23 juta Paun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk gaji pemain juga mencapai rekor dalam sejarah Liga Inggris (1992 hingga kini) dengan angka 384,2 juta Paun. Nilai utang bersih juga meningkat menjadi 514,9 juta Paun (meningkat dari 419,5 juta Paun pada tahun keuangan sebelumnya).
United mengatakan bahwa peningkatan utang itu terjadi akibat perubahan konversi keuangan (Dolar Amerika Serikat dibandingkan dengan Paun). Selain itu, terdapat pengeluaran untuk pemutusan kontrak dari Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick yang mencapai biaya 24,7 juta Paun.