7 Manajer yang Melatih Tim yang Sama Dua Kali

Real Madrid's Portuguese coach Jose Mour
Real Madrid's Portuguese coach Jose Mour / JAVIER SORIANO/Getty Images
facebooktwitterreddit

Sama seperti para pemain sepak bola, kisah para juru taktik di pinggir lapangan juga sangat menarik untuk dibahas. Kali ini mengenai para manajer top yang pernah melatih satu tim yang sama lebih dari sekali.

Fenomena ini biasanya terjadi jika sang manajer dianggap memiliki sentuhan ajaib dan diharapkan bisa mengulang kesuksesannya saat pertama kali membesut tim yang dimaksud.

Jadi, inilah tujuh manajer yang pernah melatih satu tim yang sama dua kali atau lebih sepanjang karier mereka sejauh ini.


1. Fabio Capello

Laureus F1 Charity Night
Laureus F1 Charity Night / Claudio Villa/Getty Images

Mantan pelatih tim nasional Inggris sudah pernah melatih dua klub yang berbeda sebanyak dua kali. Kedua klub yang sempat merasakan tangan dingin pria Italia ini adalah Real Madrid dan AC Milan.

Era pertamanya di AC Milan pada 1991 hingga 1996 bergelimang prestasi dengan mereka berhasil meraih empat gelar Serie A dan satu trofi Liga Champions. Namun pada era keduanya yang hanya berlangsung satu musim, 1997/98, Capello gagal mempersembahkan satu pun titel untuk Rossoneri.

Sementara di Real Madrid Don Fabio masing-masing hanya melatih selama satu musim di kedua eranya. Uniknya pada kedua era yang singkat itu dirinya berhasil mempersembahkan gelar La Liga pada 1996/97 dan 2006/07.


2. Jose Mourinho

Kesuksesan Jose Mourinho mengantar FC Porto menjuarai Liga Champions 2003/04, serta meraih treble, membuat Chelsea yang berada di bawah kepemilikan Roman Abramovich yang ambisius merekrutnya di musim panas yang sama.

Dua gelar Premier League beruntun dipersembahkan The Special One dan menasbihkan Chelsea sebagai kekuatan baru di Inggris dan Eropa, tapi dia kemudian dipecat pada awal musim 2007/08.

Mourinho kembali menangani Chelsea pada musim panas 2013 dan berhasil mempersembahkan gelar Piala Liga Inggris dan Liga Inggris di musim 2014/15 sebelum kembali dipecat pada musim dingin 2015.


3. Arrigo Sacchi

AS Photo Archive
AS Photo Archive / Alessandro Sabattini/Getty Images

Salah satu pelatih terbaik yang pernah dimiliki Italia dan dunia sepak bola. Arrigo Sacchi pernah melatih di dua klub yang berbeda sebanyak dua kali, yaitu Parma dan AC Milan.

Bersama Parma satu-satunya pencapaian Sacchi adalah menjuarai Serie C1 pada 1985/85. Kepelatihannya di Parma pada era pertama berlangsung dua musim, berakhir pada 1987, sedangkan pada era kedua dia hanya menggantikan Alberto Malessani pada 2001 tapi tak bertahan lama.

Sementara bersama Milan prestasi Sacchi lebih gemilang. Dia adalah pelatih Milan di era keemasan pada pertengahan 80an. Sacchi mempersembahkan satu trofi Serie A pada 1987/88 dan dua gelar Liga Champions pada musim 1988/89 dan 1989/90 di era pertamanya, namun gagal mempersembahkan gelar pada era keduanya di musim 1996/97.


4. Jupp Heynckes

Era kepelatihan Jupp Heynckes di Bayern Munchen berlangsung di empat era yang berbeda, yaitu 1987-1991, 2009, 2011-2013, dan 2017/18. Hanya pada 2009 lah Heynckes bertindak sebagai manajer sementara.

Selama empat era yang berbeda itu empat gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions 2012/13 berhasil dipersembahkannya untuk Die Roten. Dia juga menggondol penghargaan FIFA Manager of the Year pada 2013 karena berhasil membawa Arjen Robben dkk meraih trofi Big Ear saat itu.


5. Roberto Mancini

Roberto Mancini Portraits
Roberto Mancini Portraits / Vittorio Zunino Celotto/Getty Images

Pelatih tim nasional Italia ini tercatat pernah dua kali melatih klub yang sama, yaitu Inter Milan pada periode 2004 hingga 2008 dan 2014 hingga 2016.

Namun seperti kebanyakan cerita pelatih di daftar ini, era kedua Mancini bersama Inter Milan sama sekali tidak sukses dengan klub pemilik markas Giuseppe Meazza itu tidak meraih satu gelar pun.

Sementara pada era pertama Mancini berhasil mempersembahkan tiga trofi Serie A dalam tiga musim beruntun, meski gelar pertamanya pada 2005/06 merupakan 'hadiah' karena sang juara sesungguhnya Juventus tersandung skandal Calciopoli. Dia juga mempersembahkan dua trofi Copa Italia dan Supercoppa Italia.


6. Zinedine Zidane

Pria asal Prancis ini awalnya hanya menggantikan Rafael Benitez di pertengahan musim 2015/16 di kursi kepelatihan Real Madrid. Namun akhir musim yang manis yang berakhir dengan trofi Liga Champions membuat sang legenda dipercaya untuk terus menjabat posisinya.

Dua trofi Liga Champions di dua musim berikutnya dan satu trofi La Liga membuat Zinedine Zidane menjadi salah satu pelatih tersukses Los Blancos dan menjadikan timnya sebagai satu-satunya klub yang berhasil meraih tiga trofi Liga Champions secara beruntun. Dia meninggalkan jabatannya pada musim panas 2018.

Namun kekisruhan dalam kursi kepelatihn Real Madrid membawanya kembali pada Maret 2019 dan dirinya masih dipercaya hingga kini untuk membawa klubnya melalui masa-masa transisi.


7. Claudio Ranieri

Sebanyak 18 tim pernah dilatih Claudio Ranieri dalam karier kepelatihannya yang membentang dari 1986 hingga saat ini dia melatih Sampdoria. Dari 18 tim itu ada dua tim yang dilatihnya dua kali di dua era yang berbeda, yaitu Valencia dan AS Roma.

Era kepelatihan Ranieri di Valencia berlangsung pada 1997 hingga 1999 dan 2004 hingga 2005. Pada era pertamanya dia berhasil memberikan El Che gelar Copa Del Rey dan Intertoto Cup, sementara pada era kedua dia berhasil mengantar timnya meraih Piala UEFA (sekarang Liga Europa) pada 2004.

Sementara bersama AS Roma Ranieri dua kali melatih, yaitu pada 2009 hingga 2011 dan 2019. Namun tak satu pun era kepelatihannya di tim ibukota Italia itu yang berakhir dengan trofi.