7 Kekalahan Terbesar yang Dialami Juara Bertahan Liga Primer Inggris

Manchester City vs Liverpool FC - Premier League
Manchester City vs Liverpool FC - Premier League / Visionhaus/Getty Images
facebooktwitterreddit

Memiliki status juara bertahan Liga Inggris tidak menjadi jaminan bahwa sebuah tim akan terhindar dari kekalahan memalukan yang membuat orang meragukan kualitas tim juara tersebut. Beberapa hasil pertandingan sebuah tim juara bertahan membuktikan bahwa saat musim berganti, maka kejutan pun bisa terjadi.

Berikut adalah tujuh kekalahan terbesar yang diderita sebuah tim juara bertahan Liga Inggris sejak era Premier League dimulai pada musim 1992/93.


1. Coventry City 5-0 Blackburn Rovers 1995/96

Coventry bukanlah tim kuat yang tampaknya bakal bisa membuat kejutan saat mengadapi juara bertahan Blackburn Rovers pada Desember 1995.

Namun catatan buruk Blackburn yang belum meraih kemenangan tandang saat berhadapan dengan Coventry ternyata berlanjut dan bahkan dengan hasil akhir yang cukup mengejutkan.

Pasukan Ron Atkinson, yang memulai pertandingan dengan duduk di dasar klasemen, berhasil menggelontor gawang Blackburn dengan lima gol tanpa balas. Kelima gol Coventry City diciptakan oleh David Busst 40', Dion Dublin 60;, David Rennie 64', Peter Ndlovu 74', John Salako 88'.

Coventry sendiri akhirnya selamat dari degradasi dengan duduk di posisi ke-16 pada akhir musim dan mengoleksi 38 poin, sama dengan Manchester City di posisi ke-18 namun lebih baik dalam selisih gol.


2. Newcastle United 5-0 Manchester United 1996/97

Skor 5-0 kembali menghantam tim juara bertahan Liga Inggris pada musim 1996/97 saat Manchester United bertandang ke markas Newcastle United pada 20 Oktober 1996.


Pasukan Sir Alex Ferguson harus menerima kekalahan memalukan lima gol tanpa balas saat gol-gol dari Darren Peacock 12', David Ginola 30', Les Ferdinand 63', Alan Shearer 75', dan Philippe Albert 83' merobek jala Setan Merah yang dikawal Peter Schmeichel.


Kedua tim bersaing cukup ketat hingga jelang akhir musim dalam perebutan titel, namun United lah yang kembali berhasil naik ke tangga juara dengan koleksi 75 poin.


3. Southampton 6-3 Manchester United 1996/97

Kekalahan 5-0 dari Newcastle bukan satu-atunya kekalahan telak yang dialami Setan Merah pada musim 1996/97. Eric Cantona cs juga harus bertekuk lutut dengan skor cukup telak, 6-3, dari Southampton enam hari setelah kekalahan atas Newcastle. Pekan yang luar biasa buruk.

Dalam laga ini Southampton unggul cepat pada menit ke-6 melalui aksi Eyal Berkovic. United yang berupaya mengejar ketertinggalan malah harus kehilangan Roy Keane pada menit ke-20 karena menerima kartu merah.

Matthew Le Tissier kemudian menggandakan skor pada menit ke-35, sebelum David Beckham memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 pada menit ke-41. Namun gol Egil Ostenstad jelang turun minum membuat Soton unggul 3-1.

David May membuka asa bagi United pada menit ke-56, namun jelang akkhir laga Soton menambah tiga gol lagi lewat aksi Berkovic, Ostenstad, dan gol bunuh diri Phil Neville. Sementara United hanya bisa menambah satu gol lagi melalui kaki Paul Scholes.

4. Chelsea 5-0 Manchester United 1999/00

Lima bulan setelah ditasbihkan sebagai kampiun Liga Champions, Liga Primer, dan Piala FA, Manchester United secara mengejutkan dipukul Chelsea 5-0 dalam pertandingan musim 1999/2000 pada 3 Oktober 1999 di Stamford Bridge.

Pasukan Gianluca Vialli berhasil mengoyak jala United yang dikawal Massimo Taibi melalui gol-gol dari Gustavo Poyet 1', 54', Chris Sutton 16', Henning Berg 59' (og), dan Jody Morris 81'.


5. Manchester City 4-1 Manchester United 2003/04

Kalah dari rival sekota bukan hal yang menyenangkan dalam sepak bola dan dengan status sebagai juara bertahan, kekalahan yang diderita Manchester United dari Manchester City pada 14 Maret 2004 jelas semakin menyesakkan.


City sukses menggulung United dengan skor 4-1 melalui gol-gol dari Robbie Fowler (3'), Jonathan Macken (32'), Trevor Sinclair (73'), dan Shaun Wright-Phillips (90'+1) dan hanya dibalas melalui aksi Pausl Scholes pada menit ke-35.


6. Manchester United 1-6 Manchester City 2011/12

Kekalahan atas City yang satu ini mungkin jauh lebih menyakitkan bagi United mengingat terjadi di kandang mereka, Old Trafford, sekaligus berpengaruh dalam perebutan gelar juara Liga Inggris 2011/12.

Kedua tim bersaing hingga akhir musim dan United harus merelakan titel lepas ke rival sekota mereka hanya karena kalah selisih gol dan kekalahan 1-6 tentu sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan City meraih trofi Premier League pertama mereka.

Striker Manchester City Mario Balotelli terkenal melakukan perayaan membuka kaus dan menunjukkan tulisan 'Why Always Me' dalam laga ini. Striker Italia itu mencetak dua gol City pada menit ke-22 dan ke-60. Keempat gol The Citizen lainnya dicetak oleh Sergio Aguero, Edin Dzeko (dua gol), dan David Silva. Sementara satu gol United diciptakan oleh Darren Fletcher.

United sendiri bermain dengan 10 orang sejak menit ke-47 seteah Jonny Evans diusir wasit dan United sedang tertinggal 0-1 saat itu.


7. Manchester City 4-1 Manchester United (2013/14)

Ini merupakan derby Manchester pertama tanpa kehadiran Sir Alex Ferguson di bangku kepelatihan Manchester United di era Premier League. David Moyes menggantikan sang pelatih legendaris pada musim panas 2013.

Dalam laga bulan September 2013 ini Manchester City melumat Manchester United dengan skor 4-1 melalui gol-gol yang diciptakan oleh Sergio Aguero (dua gol), Yaya Toure, dan Samir Nasri. Sementara satu gol Setan Merah diciptakan oleh Wayne Rooney.

Pada akhir musim City meraih titel kedua mereka setelah dua tahun sebelumnya meraih yang pertama. Sementara United finis di urutan ketujuh yang merupakan finis terburuk mereka sepanjang sejarah era Liga Primer Inggris.