4 Perbedaan antara Piala FA dengan Piala Liga di Inggris
Oleh Redaksi 90min
Selain ramai oleh Liga Primer yang menjadi persaingan kompetisi tertinggi di divisi teratas sepak bola di Inggris, Negeri Ratu Elisabeth juga memiliki dua turnamen yang turut meramaikan keseruan di satu musim, yaitu: Piala Liga dan Piala FA.
Kedua turnamen itu terlihat sama tapi tak serupa. Publik barangkali berpikir mengapa Piala FA atau Piala Liga harus ada bersamaan. Mengapa Piala FA atau Piala Liga tidak ditiadakan salah satunya? Tidak semudah itu.
Keduanya memiliki sisi prestisius tersendiri, terutamanya Piala FA. 90min.com akan coba memberikan penjabaran mengenai perbedaan antara Piala FA dan Piala Liga:
1. Sejarah Kompetisi
Piala FA disebut kompetisi tertua dunia karena pertama kali dilangsungkan pada 1871-72. Nama Piala FA diambil dari Asosiasi Sepak Bola Inggris, Piala FA, dari nama aslinya Football Association Challenge Cup. Operator Piala FA pun diambil dari pihak FA sebagai asosiasi tertuda dunia.
Dibagi menjadi 14 babak, Piala FA dimulai dari kualifikasi - yang terdiri dari enam babak - lalu berlanjut ke enam fase setelah kualifikasi (babak satu hingga empat, 16 besar, perempat final dan seterusnya).
Tim-tim dari Liga Primer biasanya baru akan tampil di Piala FA pada babak ketiga yang sedianya berlangsung pada Januari. Tidak ada tim unggulan atau non-unggulan dalam sistem pengundian. Tak heran jika ada fenomena giant killing (pembunuh tim besar) saat tim kecil bertemu dengan tim besar.
Berbeda dari Piala FA, Piala Liga baru dihelat pada musim 1960-61 dan dihelat oleh pihak Football League. Namanya sebelum Piala Liga ada Piala Carling, Piala Capital One, bahkan kini bernama Piala Carabao. Piala Liga memang biasanya diperuntukkan untuk sponsor.
Selain itu, jika partisipan di Piala FA mencangkup seluruh tim yang ada dalam piramida sepak bola Inggris, maka di Piala Liga ada batasan hanya di empat tingkat teratas sepak bola Inggris yang dibagi menjadi: 20 tim Liga Primer, 24 Championship. 24 League One, dan 24 League Two - total 92 tim.
Fasenya pun relatif singkat dari fase babak ketiga (32 besar), babak empat (16 besar), babak lima (perempat final), hingga semifinal dan final.
2. Laga Ulangan (Replay)
Berbeda dari Piala FA yang akan memainkan laga ulangan atau replay jika pertemuan pertama berakhir imbang, Piala Liga akan langsung menyelesaikan pertandingan melalui babak tambahan dengan potensi drama adu penalti jika laga berakhir imbang di waktu normal.
3. Semifinal
Wembley, stadion ikonik Inggris, selalu menjadi tempat final Piala Liga dan Piala FA berlangsung, begitu juga di ajang Community Shield. Pada ajang Piala FA Wembley sudah mulai digunakan sejak fase semifinal dengan sistem satu pertandingan.
Sementara di Piala Liga Wembley baru digunakan untuk menghelat laga final, sebab di semifinal Piala Liga menggunakan sistem agregat gol pada pertandingan kandang dan tandang.
4. Uang Hadiah Juara
Ini salah satu alasan mengapa sisi prestisius Piala FA lebih tinggi dibanding Piala Liga. Kecuali Manchester City yang selalu menganggap serius Piala Liga - mereka juara bertahan tiga kali beruntun, tim-tim lain lebih memprioritaskan Piala FA.
Maklum saja, hadiah dari juara Piala FA bisa mencapai dua juta poundsterling atau sekira Rp 37 miliar. Sedangkan juara Piala Liga sebesar 100.000 poundsterling (Rp 1 miliar).
Membandingkannya dengan hasil hak siar Liga Primer di akhir musim yang mencapai 60 hingga 100 juta poundsterling, wajar jika pada akhirnya Piala Liga tidak menjadi prioritas untuk dimenangi oleh beberapa klub besar.