5 Poin Penting dalam Pertandingan Manchester United vs Chelsea - Liga Inggris 2020/21
Oleh Nanda Febriana
Pertandingan Liga Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford pada Sabtu (24/10) berakhir dengan hasil imbang 0-0. Meski sejumlah peluang apik tercipta, ada kesan kedua tim tampak bermain lebih berhati-hati dan tidak terlalu ngotot mengincar kemenangan.
Berikut adalah 5 poin penting dalam laga Man Utd vs Chelsea semalam.
1. Performa Gemilang Edouard Mendy dan Thiago Silva
Ada dua pemain Chelsea yang tampil sangat menonjol dalam laga di Old Trafford, mereka adalah bek Thiago Silva dan penjaga gawang Edouard Mendy. Performa keduanya bisa dikatakan memastikan gawang The Blues tidak kebobolan dalam laga ini.
Mendy menunjukkan mengapa dirinya layak menjadi solusi Chelsea di bawah mistar gawang setelah tim London Barat itu membelinya dari Rennes pada musim panas 2020 ini. Menciptakan empat penyelamatan gemilang, ketenangan Mendy dalam mengoordinasi pertahanan The Blues juga memberikan dampak penting tidak terciptanya celah di lini pertahanan.
Juga ada Thiago Silva yang beberapa kali melakukan blok penting untuk mementahkan serangan Setan Merah. Penampilan bek asal Brasil itu terlihat solid sepanjang 90 menit dan membuat penyerang-penyerang United kewalahan menemukan ruang di kotak penalti Chelsea.
2. Komposisi Starter Kedua Tim yang Agak Mengejutkan
Ole Gunnar Solskjaer memutuskan untuk hanya menurunkan satu penyerang dalam laga ini, yaitu Marcus Rashford meski sudah kehilangan salah satu pilar pentingnya, Anthony Martial, yang absen karena hukuman kartu merah. Pelatih asal Norwegia itu juga memilih tidak membawa Alex Telles yang tampil gemilang saat kontra PSG.
Secara garis besar United bisa dikatakan bahkan tidak memainkan pemain sayap di lini serang mereka. Pilihan tersebut menimbulkan kesan betapa berhati-hatinya Solskjaer dalam menghadapi laga ini. Menyadari bahwa lini serang Chelsea diisi oleh pemain-pemain yang bagus, Solskjaer tak mau ambil risiko dengan bermain terlalu terbuka dan melebar. Namun menempatkan hanya satu penyerang, apalagi Chelsea kemudian malah menurunkan lima bek, tentu membuat United tak bisa tampil menggigit. Itulah kenapa saat Edinson Cavani masuk pada saat laga berjalan satu jam, permainan United menjadi lebih hidup.
Sementara di sisi lain, Frank Lampard sepertinya juga tak kalah berhati-hati karena dirinya menurunkan lima bek sekaligus dalam laga ini. Kai Havertz yang sebenarnya tak bisa tampil maksimal di sektor sayap kembali dipaksa untuk menjalani tugas yang sama. Padahal ada Hakim Ziyech yang duduk di bangku cadangan yang bisa dimainkan dalam formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 dan Havertz bisa dikembalikan ke posisi alaminya sebagai gelandang serang. Saat babak kedua berjalan, Lampard juga tidak segera memasukkan Ziyech yang bisa menambah agresivitas di kedua sisi lapangan padahal United nyaris tanpa gigi di sektor tersebut. Alih-alih, dia malah menurunkan Mason Mount, yang notabene bukan seorang winger murni, terlebih dahulu untuk menarik Havertz dan baru menurunkan Ziyech pada menit ke-81.
Kesimpulannya, keputusan kedua pelatih jadi terlihat agak ironis karena terlihat enggan mengeksploitasi kelemahan lawan
3. VAR Sekali Lagi Jadi Masalah
The Blues seharusnya mendapatkan satu penalti di babak pertama ketika Harry Maguire diketahui memeluk Cesar Azpilicueta saat Chelsea mendapatkan situasi bola mati. Tak ada aksi dari wasit untuk meninjau ulang momen ini dengan VAR dan langsung melanjutkan pertandinga seolah tak ada sesuatu yang terjadi. Ini merupakan salah satu momen paling kontroversial dalam laga ini.
Sementara itu pengakuan ofisial VAR malah jauh lebih mengejutkan lagi. Selepas laga diketahui bahwa mereka sebenarnya melakukan peninjauan ulang terhadap momen tersebut, namun kemudian menilai keputusan wasit Martin Atkinson untuk mengabaikan momen tersebut sudah tepat.
Dan semua proses pengambilan keputusan ini terjadi dalam sekejap mata saja. Bagaimana mungkin?
4. Tekanan Terhadap Posisi Frank Lampard Kian Besar
Sudah terlihat perbaikan di lini pertahanan Chelsea dalam tiga dari empat laga terakhir mereka di mana gawang tim asal London Barat itu tidak kebobolan. Namun di saat yang sama kegagalan penyerang-penyerang Chelsea mencetak gol dalam dua laga terakhir juga layak menjadi sorotan mengingat mereka sudah mendatangkan tiga pemain baru untuk mengisi lini depan mereka.
Penampilan Chelsea yang masih fluktuatif dan terlihat belum komplit memperlihatkan bagaimana Lampard sebagai pelatih belum mampu sepenuhnya menyelesaikan masalah dalam timnya dan menemukan susunan starter terbaik. Formasi terus berubah, susunan pemain terus berganti, bahkan ketika beberapa pemain seharusnya sudah mengokohkan posisi mereka di satu posisi tertentu tapi masih bisa menjadi pemain cadangan di laga lainnya atau beberapa pemain lainnya yang terlihat tidak maksimal saat menjalankan posisi tertentu namun masih dipaksakan, dan hasil akhir yang variatif membuat kapasitas Frank Lampard terus dipertanyakan.
Dengan banyak uang yang sudah dikeluarkan selama musim panas ini dan performa tim yang belum memuaskan, serta fakta bahwa ada dua pelatih seperti Mauricio Pochettino dan Massimiliano Allegri yang menganggur, Lampard harus mampu mengubah situasi secepatnya jika tak ingin kehilangan jabatannya.
5. Posisi Solskjaer Pun Belum Tentu Aman
Selepas laga Ole Gunnar Solskjaer menyebutkan bahwa timnya sudah mengawali musim dengan baik meskipun saat ini terpuruk di posisi ke-15 klasemen sementara dengan torehan 7 poin.
Pernyataan Solskjaer tentu masih bisa diperdebatkan mengingat performa Setan Merah sendiri belum sangat meyakinkan dari satu laga ke laga lainnya.
Jadi jika hasil dan performa yang bagus tak bisa secara konsisten diraih, posisi Solskjaer pun belum bisa dikata aman dari pemecatan. Apalagi mulai berhembus kabar bahwa United kini tengah mendekati mantan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.