5 Pemain Top yang Kariernya Menurun Karena Cedera

Real Madrid's Brazilian forward Ronaldo
Real Madrid's Brazilian forward Ronaldo / PIERRE-PHILIPPE MARCOU/Getty Images
facebooktwitterreddit

Gangguan cedera sebanrnya hal yang lazim dialami para atlet, termasuk para pemain sepak bola. Sayangnya beberapa cedera itu justru menjadi pertandabruk berakhirnya karier para pemain ini di atas lapangan hijau.

Berikut adalah lima pemain yang kariernya terpaksa berhenti karena gangguan cedera yang tak bisa dipulihkan dengan sempurna melalui perawatan medis.


1. Ricardo Kaka

2019 MLS All-Star Game: MLS All-Stars v Atletico Madrid
2019 MLS All-Star Game: MLS All-Stars v Atletico Madrid / TF-Images/Getty Images

Sebelum menuju Real Madrid pada musim panas 2009 Kaka merupakan salah satu pemain terbaik dunia dan bahkan menggondol penghargaan Ballon d'Or edisi 2007 setelah membawa AC Milan menjuarai Liga Champions pada tahun tersebut.



Namun cedera lutut parah yang dialaminya pada tahun 2008 dan memaksanya melakukan operasi membuat performanya menurun. Real Madrid sebenarnya seolah melakukan perjudian besar saat resmi merekrut Kaka pada 2009.



Cedera lutut itu pun mengakibatkan sejumlah masalah termasuk cedera pinggang yang dialaminya di kemudian hari. Dokter yang menangani cedera Kaka pernah mengatakan, jika Kaka tidak memiliki masalah ini, Kaka akan masih mendominasi paling tidak tiga sampai empat tahun setelah ia menerima Ballon d'Or. Kaka akhirnya pensiun pada tahun 2017.


2. Victor Valdes

Bagian penting dari skuat Barcelona besutan Pep Guardiola yang mendominasi Eropa dan dunia pada akhir 2000an hingga awal 2010an. Namun penghujung karier Victor Valdes mulai nampak pada musim 2013/14 saat dirinya mengalami cedera sobek ligamen di lutut kanannya.

Cedera itu memakan waktu yang lama untuk dipulihkan dan pada Januari 2015 dia dilego ke Manchester United setelah kontraknya dengan AS Monaco pada musim 2014 batal karena cedera lutut tersebut.

Sayangnya karier Valdes tak pernah bangkit lagi di Old Trafford dan hubungannya dengan manajer United saat itu, Louis van Gaal, juga sangat buruk.

Sempat dipinjamkan ke Standard Liege dan bermain untuk Middlesbrough setelah dilepas United, Valdes pensiun pada 2017.


3. Gabriel Batistuta

Lazio v Roma X
Lazio v Roma X / Grazia Neri/Getty Images

Gabriel Batistuta punya tempat tersendiri di hati para pecinta sepak bola generasi 90an meski prestasinya tak sebesar dua kompatriotnya asal Argentina, Lionel Messi dan Diego Maradona.

Kebintangannya bersama Fiorentina lah yang paing diingat dari nama Batistuta. Namun di tengah kariernya bersama Fiorentina yang membentang dari 1991 hingga 2000, di saat usianya menginjak 28 tahun (sekitar tahun 1996), Batistuta mengalami cedera pegelangan kaki yang membuatnya sangat menderita.

Batigol mengaku bahwa dirinya sempat tak bisa bangun dari tempat tidur karena nyeri hebat yang dirasakannya dan bahkan maslah itu masih dirasakannya hingga dirinya pensiun. Meski masih sempat bersinar bersama AS Roma dan Inter Milan, Batituta sudah tak bisa menyamai performanya di La Viola. Dalam sebuah wawancara mengaku bahwa dirinya merasa lebih baik jika kakinya diamputasi karena nyeri yang dirasakannya.


4. Ronaldo

Penyerang legendaris asal Brasil ini mengalami dua cedera parah dalam waktu yang berurutan yang membuat performanya mulai memudar di awal 2000an.

Cedera pertama adalah cedera robek tendon lutut pada 21 November 1999 saat dirinya masih memperkuat Inter Milan. Ronaldo harus menjalani operasi dan baru bisa kembali bermain pada 12 April 2000. Namin baru enam menit berada di atas lapangan, menghadapi Lazio di fnal Coppa Italia, lutut Ronaldo kembali bermasalah.

Dia bahkan harus melewatkan musim 2000/01 karena cedera terakhir dan meski bisa bersinar di Piala Dunia 2002, Ronaldo sudah tak pernah sama lagi dan baru memutuskan pensiun pada 2011 lalu.


5. Marco van Basten

Ajax v AZ Alkmaar - Dutch Eredivisie
Ajax v AZ Alkmaar - Dutch Eredivisie / Soccrates Images/Getty Images

Marco van Basten menjadi salah satu terbaik di eranya. Mengawali karier profesional bersama tim asal Belanda, Ajax Amsterdam, Van Basten sempat terganggu cedera engkel di musim terakhirnya sebelum ia memutuskan hijrah ke AC Milan pada musim panas 1987.



Kondisi tersebut juga yang akhirnya membuatnya hanya tampil sebanyak 11 kali pertandingan di musim perdananya bersama AC Milan yang berakhir dengan trofi Serie A.



Sempat bersinar di musim keduanya bersama Milan, cedera pergelangan kaki yang dulu pernah dialaminya kembali kambuh. Kondisinya bahkan semakin parah sehingga menjalani operasi. Sayangnya operasi itu gagal dan Van Basten divonis harus absen selama dua musim pada 1993/94 dan 1994/95. Pada usia 31 tahun tepatnya pada 1995 ia menyatakan pensiun sebagai pemain.