5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang K-League 1

Shanghai SIPG v Jeonbuk Hyundai Motors - AFC Champions League Round of 16 1st Leg
Shanghai SIPG v Jeonbuk Hyundai Motors - AFC Champions League Round of 16 1st Leg / Yifan Ding/Getty Images
facebooktwitterreddit

K-League 1 merupakan kompetisi sepakbola tertinggi di Korea Selatan yang saat ini beranggotakan 12 tim dari seluruh negara tersebut. Klub-klub dari liga tersebut juga tidak kalah jika diukur kekuatannya dengan klub yang berasal dari Asia seperti Jepang, China dan Asia Tengah.

Ada beberapa hal menarik soal kompetisi K-League 1 yang sudah berdiri sekitar 37 tahun ini. Berikut adalah 3 hal yang perlu anda ketahui tentang K-League 1.

1. Sempat Berganti Nama dan Memecah Kompetisi pada 2013

Kompetisi sepakbola Korea Selatan tersebut awalnya didirikan oleh lima klub lokal pada tahun 1987 silam dan bernama Korean Super League. Kelima klub itu adalah Hallelujah FC, Yukong Elephants, POSCO Dolphins, Daewoo Royals, dan Kookmin Bank FC.

Di musim pertama, Hallelujah FC berhasil keluar menjadi juara pertama kompetisi tersebut sekaligus menjadi yang terakhir. Kemudian seiring berjalannya waktu, nama kompetisi mengalami perubahan menjadi K League pada tahun 1998.

Lalu pada tahun 2013, liga mengalami perubahan besar dimulai dari pemecahan kompetisi menjadi dua saat itu. Dan lahirlah K League Classic yang merupakan divisi pertama dan K League Challenge yang merupakan divisi kedua.

Dari pemecahan tersebut, lima klub tadi langsung berkembang menjadi 22 tim yang saat ini menghuni dua divisi liga tersebut. Pada tahun 2013 ini, sistem promosi dan degradasi mulai diterapkan karena jumlah klub yang sudah meningkat dan keterbatasan tempat di satu divisi.

Terakhir pada tahun 2018 lalu, K League Classic berganti menjadi K League 1 namun dengan format yang sama seperti sebelumnya.

2. Jeonbuk Hyundai Motors dan Seongnam FC Klub Tersukses di K-League 1

Setelah 37 tahun, klub yang meraih juara K- League 1 bisa dibilang merata di antara enam klub yang berpartisipasi sejauh ini. Namun klub tersukses masih dipegang oleh Jeonbuk Hyundai Motors dan Seongnam FC yang telah merengkuh gelar juara liga sebanyak tujuh kali.

Seongnam FC merupakan klub Korea Selatan yang mendominasi liga periode 1990-2006 karena berhasil meraih 7 gelar liga. Sementara itu Jeonbuk Hyundai Motors justru baru mendominasi periode 2008 hingga sekarang dan menyamai catatan milik Seongnam FC saat ini.

Wajar bagi Jeonbuk Hyundai Motors karena mereka ditangani oleh mantan asisten Jose Mourinho yakni Jose Morais saat ini. Dia menjadi asisten Mourinho ketika menangani Real Madrid, Inter Milan hingga Chelsea.

Selain itu ada Seoul FC yang meraih enam gelar juara liga dan Pohang Steelers dengan raihan lima trofi liga. Kemudian Suwon Samsung Bluewings dan Busan Ipark yang menyabet empat gelar juara liga Korea Selatan.

3. Sejajar dengan Liga Jepang dan Tiongkok di Level Asia

K-League 1 menjadi liga yang cukup menonjol di Asia bersama Chinese Super League dan juga J-League saat ini. Hal tersebut dapat terlihat dari raihan klub dari Korea Selatan yang tampil di kompetisi regional.

Jika di kompetisi domestik Korea Selatan ada dua klub yang mendominasi yaitu Jeonbuk Hyundai Motors dan Seongnam FC, Pohang Steelers justru menunjukkan kualitasnya di Liga Champion Asia. Karena klub tersebut berhasil meraih gelar juara terbanyak bersama klub asal Arab Saudi, Al-Hilal yaitu sebanyak 3 kali.

Namun Jeonbuk Hyundai Motors, Seongnam FC dan Suwon Samsung Bluewings juga mentereng di ajang tersebut dengan dua trofi yang sudah mereka miliki. Tentu hal tersebut bisa membuktikan kalau K-League 1 bisa melebihi pencapaian liga-liga di Asia saat ini dan masih memiliki kemungkinan bisa menambah raihan tersebut kedepannya.

4. Pemain Sorotan K-League 1

Musim lalu Ulsan Hyundai yang menempati posisi kedua K-League 1 berhasil mendatangkan Lee Chung-yong dari klub asal Jerman, Vfl Bochum. Pemain yang pernah bermain di Liga Primer Inggris bersama Crystal Palace tersebut mendapatkan sorotan dan menjalani debutnya beberapa waktu lalu ketika berhadapan dengan Sangju Sangmu.

Lee Chung-yong cukup lama bermain di Liga Primer Inggris bersama Crystal Palace dan juga Bolton Wanderers. Total sudah 105 pertandingan telah dijalani pemain tersebut dalam kurun waktu enam musim bersama dua klub tersebut.

Bukan hanya itu saja, Ulsan Hyundai juga mendatangkan Cho Hyun-woo yang menjadi bintang di Piala Dunia 2018 lalu. Sebab saat itu dia berhasil membuat timnas Jerman gagal lolos dari fase grup dan dirinya menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut.

Pemain yang saat itu memperkuat Daegu FC berhasil tampil gemilan di bawa mistar gawang timnas Korea Selatan. Berkatnya, timnas Jerman dibuat frustrasi dan pada akhirnya kalah dengan skor 2-0 saat itu.

Selain itu, ada juga penyerang milik Suwon Samsung Bluewings yang tampil mengesankan di K-League 1 musim lalu yakni Adam Taggart. Pemain berkebangsaan Australia tersebut berhasil mencatatkan 21 gol bagi klub tersebut dari 42 pertandingan.

5. Berencana Dilanjutkan Tanpa Penonton Akibat Pandemi Virus Corona


Seperti di negara lainnya, K-League 1 untuk nampaknya akan digelar tanpa penonton dan akan dimulai pada tanggal 8 Mei nanti. Meskipun para penggemar menginginkan mereka bisa menonton langsung di stadion.

Sejauh ini belum ada pemain maupun pelatih yang menderita Covid-19 setelah dilakukan tes secara menyeluruh. Maka dari itu, panitia berencana untuk tetap melanjutkan pertandingan tersebut walaupun tanpa dihadiri oleh penonton. Tentu para pemain dan operator pertandingan nantinya akan di tes lagi sebelum menjalankan pertandingan.