10 Pembelian Terburuk Liverpool dalam 10 Tahun Terakhir
Oleh Nanda Febriana
Liverpool bisa dibilang menjalani dua musim terbaik mereka sejak terakhir kali mereka mengangkat trofi bergengsi pada 2005 (Liga Champions). Setelah meraih trofi Big Ear dan finis di posisi runner up klasemen Liga Inggris (hanya selisih satu poin dari Manchester City) pada musim 2018/19, The Reds mengakhiri puasa gelar liga mereka selama tiga dekade pada musim 2019/20.
Kedatangan Jurgen Klopp pada pertengahan musim 2015/16 mengawali perubahan besar prestasi dan performa Liverpol di atas lapangan. Pria Jerman itu membangun sebuah tim solid yang sulit ditaklukkan dalam dua musim terakhir berkat kejeliannya dalam perekrutan pemain.
Namun tak semua pembelian pemain Liverpool bisa memberikan kontribusi berarti, baik yang berada di bawah tanggung jawab Klopp maupun manajer-manajer Liverpool sebelumnya dalam satu dekade terakhir. Bahkan ada yang menjadi 'penyebab' dari kekalahan di laga besar seperti final Liga Champions. Liverpool jelas mengalami proses yang cukup panjang untuk sampai ke posisi mereka saat ini.
Lalu siapa saja nama-nama yang gagal tampil mengesankan dalam perekrutan Liverpool? Berikut adalah 10 pembelian terburuk Liverpool dalam satu dekade terakhir
1. Lazar Markovic
Pemain asal Serbia ini dibeli Liverpool dari Benfica pada awal musim 2014/15 dengan harga 25 juta euro, namun hanya bertahan selama satu musim di Anfield sebelum dipinjamkan ke Fenerbahce, Sporting Lisbon, dan Anderlecht. Dia kemudian dilepas secara permanen ke Fulham pada musim dingin 2019.
Dalam satu-satunya musim bersama Liverpool, Markovic tampil sebanyak 34 kali di semua kompetisi dan mencetak tiga gol.
2. Christian Benteke
Liverpool berharap Christian Benteke bisa menunjukkan ketajaman yang lebih menakutkan dari yang sudah dibuktikannya bersama Aston Villa saat membelinya pada musim panas 2015 dengan harga 46,5 juta euro.
Sayangnya ekspektasi itu tak berhasil dipenuhi oleh pemain asal Belgia itu. Liverpool langsung menjualnya pada akhir musim ke Crystal Palace sebagai gantinya setelah dia tampil sebanyak 42 kali dan mencetak 10 gol di semua kompetisi.
3. Mario Balotelli
Liverpool yang baru saja kehilangan Luis Suarez, yang memilih pindah ke Barcelona, pada musim panas 2014 berharap banyak pada sosok Mario Balotelli yang memiliki kontribusi cukup penting membawa Manchester City juara pada 2011/12.
Dibeli dari AC Milan dengan harga 20 juta euro, Balotelli tumpul di depan gawang lawan dan hanya mencetak empat gol dari 29 penampilan.
The Reds meminjamkannya selama satu musim ke AC Milan sebelum melepasnya secara permanen ke klub Ligue 1, Nice pada musim 2016/17.
4. Alberto Moreno
Pemain asal Spanyol ini dibeli dari Sevilla pada musim 2014/15 dengan harga 18 juta euro dan bertahan selama lima musim di Anfield. Tapi Moreno tak pernah mendapatkan benar-benar menunjukkan kualitas yang bisa dikatakan memuaskan seperti dua full back The Reds saat ini, Andy Robertson dan Trent-Alexander Arnold.
Pada musim terakhirnya di Liverpool, dia menjadi bgian dari skuat yang mengangkat trofi Big Ear pada 2018/19, namun dia hanya bermain satu kali sepanjang musim di kompetisi Eropa tersebut.
Secara keseluruhan pada musim terakhirnya, Moreno hanya bermain sebanyak lima kali sebelum dilepas ke Villarreal.
5. Loris Karius
Penggemar Liverpool tak akan melupakan namanya setelah dua blundernya di final Liga Champions 2017/18 membuat The Reds takluk 3-1 dari Real Madrid.
Loris Karius dibeli dari Mainz 05 pada musim 2016/17 untuk menjadi pelapis Simon Mignolet. Dia sempat merebut posisi kiper utama pada bulan Oktober, namun kembali dicadangkan pada Desember. Hingga pada musim berikutnya dia terus berebut posisi kiper utama dengan Mignolet.
Namun kariernya di Anfield ditentukan dalam momen final Liga Champions 2017/18. Dia langsung dipinjamkan ke Besiktas setelah musim berakhir dengan Liverpool membeli Alisson dari AS Roma.
6. Iago Aspas
Iago Aspas sebenarnya tak terlalu menonjol bersama Celta Vigo sehingga pembeliannya pada musim 2013/14 pun mengundang tanya.
Dibeli dengan harga 10,8 juta euro, Aspas hanya bertahan satu musim di Anfield dengan hanya tampil sebanyak 15 kali dan mencetak satu gol. Dia kemudian dipinjamkan ke Sevilla selama satu musim, sebelum dibeli oleh klub La Liga itu dan langsung dijual lagi ke Celta Vigo pada musim panas 2015.
7. Joe Allen
Joe Allen bermain selama empat musim penuh bersama Liverpool sejak dibeli dari Swansea City pada musim 2012/13. Memainkan 132 penampilan dan mencetak tujuh gol, Allen tak terlalu membuat pendukung Liverpool terkesan dengan permainannya.
Jurgen Klopp yang tidak puas dengan performa Allen saat dia mengambil alih jabatan pelatih Liverpool pada Oktober 2015, langsung meminta dewan klub Merseyside itu untuk melepas Allen ke Stoke City di akhir musim.
8. Fabio Borini
Menunjukkan performa menjanjikan bersama AS Roma, Liverpool pun tertarik mendatangkan Fabio Borini ke Anfield pada musim 2012/13 dan bersedia membayar 13,3 juta euro.
Memainkan 20 laga dan hanya mencetak dua gol, Borini dipinjamkan ke Sunderland selama semusim dan kembali ke Liverpool pada 2014/15, ketika dia mencetaksatu gol dari 18 penampilan.
Dia kemudian dilepas secara permanen ke Sunderland pada musim panas 2015.
9. Sebastian Coates
Sbastian Coates dibeli dari klub Uruguay, Nacional, pada musim 2011/12 dengan harga 8 juta euro. Penampilannya tak memuaskan dengan hanya total memainkan 24 pertandingan selama dua musim di Anfield.
Dia kemudian dipinjamkan ke Nacional dan Sunderland sebelum dilepas secara permanen ke klub yang disebutkan terakhir pada musim panas 2015.
10. Luis Alberto
Penggemar Serie A mungkin sangat familiar dengan namanya musim ini mengingat sang pemain tampil apik bersama Lazio pada 2019/20.
Namun Luis Alberto adalah salah satu pembelian gagal Liverpool di masa lalu. Dia dibeli pada awal musim 2013/14 dan hanya memainkan 12 pertandingan selama semusim sebelum dipinjamkan ke Malaga dan Deportivo La Coruna.
Luis Alberto kemudian dibeli secara permanen oleh Lazio yang kini menikmati musim terbaik sang pemain yang turut berperan penting membawa klub ibukota Italia itu menembus posisi empat besar Serie A 2019/20.