Hambatan Baru dalam Proses Akuisisi Chelsea

Stamford Bridge
Stamford Bridge / Nicolas Economou/NurPhoto via Getty Images
facebooktwitterreddit

Proses akuisisi Chelsea menjadi bahan pembicaraan berbagai pihak dalam beberapa bulan terakhir. Invasi Rusia ke Ukraina jelang akhir Februari menjadi tanda dari akhir era kepemilikan Roman Abramovich. Setelah melalui tahap seleksi yang diwarnai drama, konsorsium yang dipimpin Todd Boehly keluar sebagai pihak yang lolos ke tahap akhir.

Kesepakatan sudah dicapai terkait proses penjualan. Seharusnya, hanya tahap pemeriksaan dari Pemerintah Inggris dan Liga Inggris yang perlu dilalui sebelum proses akuisisi berakhir. Namun, pembekuan aset Roman Abramovich di Inggris membuat keadaan sangat rumit.

Menurut laporan dari BBC dan berbagai media Inggris lainnya, terdapat hambatan baru dalam proses akuisisi. Peran Roman Abramovich kembali mendapat sorotan. Pengusaha asal Rusia itu sudah menegaskan bahwa ia akan menghapus utang yang dimiliki Chelsea, dan tidak memperoleh keuntungan dari proses penjualan klub London Barat itu.

Tetapi yayasan amal yang didirikan oleh Abramovich dipandang dapat menjadi hambatan. Abramovich ingin memiliki kendali terhadap kegiatan operasional yayasan tersebut, yang seharusnya dibuat untuk pemulihan dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Terdapat kekhawatiran dari Pemerintah Inggris bahwa hasil dari penjualan ini akan masuk ke Camberley International Invesments, yang memegang utang dari Fordstam (perusahaan yang memegang kendali di Chelsea), dengan nilai 1,6 miliar Paun.