Barcelona Diklaim Dapat Pecat Quique Setien Pada Akhir Musim 2019/20

Quique Setien / FC Barcelona
Quique Setien / FC Barcelona / Soccrates Images/Getty Images
facebooktwitterreddit

Barcelona berpeluang gagal mempertahankan titel La Liga yang mereka miliki dalam dua musim terakhir. Klub yang bermarkas di Camp Nou itu berada di peringkat kedua klasemen sementara, tertinggal dua poin dari Real Madrid. Madrid juga memiliki keunggulan dari segi head-to-head atas pesaing abadi mereka.

Kesulitan yang dirasakan oleh Barca pada awal musim membuat posisi Ernesto Valverde sebagai pelatih utama digantikan oleh Quique Setien. Setien datang dengan reputasi positif setelah membuat Real Betis tampil atraktif, namun inkonsisten. Perubahan skema permainan dari Valverde yang cenderung pragmatis ke Setien yang dianggap lebih atraktif dianggap dapat membuat Blaugrana bangkit pada sisa musim 2019/20.

Namun Setien ikut merasakan kesulitan yang selama ini diderita oleh Valverde. Setien mendapatkan warisan skuat Barca yang sudah memiliki rata-rata usia tinggi, dan tidak memiliki kecepatan yang memadai untuk bermain dengan tempo permainan yang diinginkan. Inkonsistensi dalam pertandingan-pertandingan tandang juga menghalangi Barca untuk menjaga keberadaan mereka di puncak klasemen La Liga.

Kondisi saat ini diperparah dengan berbagai kabar yang menyoroti retaknya hubungan antara Setien dan pemain-pemain senior Barca. Menurut laporan dari Goal, manajemen Barca dapat kembali mengambil keputusan untuk mengganti posisi pelatih utama pada akhir musim 2019/20. Setien berpeluang dipecat apabila terdapat perkembangan yang signifikan dari performa yang ditunjukkan oleh Lionel Messi dan rekan-rekannya dalam sisa musim 2019/20.

Setien mendapatkan target untuk membawa Barca menjadi juara La Liga dan/atau Liga Champions pada akhir musim 2019/20. Meskipun baru memegang jabatan pelatih utama di Camp Nou pada Januari 2020, Setien sudah pernah mengakui kesulitannya untuk beradaptasi dengan suasana baru. Sang pelatih mengatakan bahwa ia masih harus belajar untuk menghadapi ruang ganti yang diisi oleh pemain-pemain veteran dengan ego tinggi setelah meraih kesuksesan tinggi dengan Barca sepanjang karier mereka.